Selasa, Juni 09, 2009

Mewujudkan Lingkungan Yang Berkualitas

Melakukan perbaikan lingkungan hidup, merupakan amanat Allah. Perbaikan ini dilakukan agar dalam memperlakukan segala ciptaan Allah tidak menimbulkan ketimpangan, melainkan bermanfaat bagi kesejahteraan ummat manusia. Dan ingatlah mewujudkan lingkungan yang baik bukan saja merupakan tantangan, melainkan suatu amanat yang tidak hanya bernilai kemanusiaan, tetapi bernilai ketuhanan.

Hidup di dalam lingkungan yang berkualitas, berarti hidup dalam lingkungan yang memberikan jaminan keamanan, ketenteraman dan kesejahteraan dalam arti seluas-luasnya. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang memiliki ciri-ciri :

Pertama, lingkungan yang bebas dari penyakit.
Kedua, lingkungan yang memberikan kesempatan kerja.
Ketiga, lingkungan yang aman,
Keempat, lingkungan yang memberikan kesempatan rekreasi atau hiburan
Kelima, lingkungan yang layak bagi perumahan.atau pemukiman.
Keenam, lingkungan yang memberikan kesempatan pendidikan.
Ketujuh, lingkungan yang mendukung hidup sehat.

Apakah kita dapat mewujudkan lingkungan yang berkualitas sesuai dengan ukuran di atas? Jawabannya tergantung pada falsafah lingkungan yang kita anut, kesadaran lingkungan yang kita miliki dan ilmu pengetahuan yang ada pada diri kita masing-masing. Dan perwujudannya bergantung kepada kemampuan dan kesungguhan kita memenuhi amanat Allah. Jika kita memanfaatkan dan memilih sumbedaya lingkungan dengan benar, Allah akan menganugerahkan kesejahteraan sebagai barakah bagi kita semua.

Dengan memperhatikan lingkungan dan hubungan baik antara ummat manusia dengan lingkungannya, akan menyadarkan kita bahwa segala perilaku manusia tidak terlepas dari interaksi dengan lingkungan. Manusia jadi cerdas, jadi bodoh, jadi kaya, jadi miskin, jadi makmur, jadi sehat, aman, jahat dan sebagainya sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Allah berfirman dalam surat Ali Imran, ayat 112, yang artinya :

"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas."

Lingkungan, khususnya lingkungan alam, apakah akan memberikan kesejahteraan, ataukah akan memberi kemiskinan, sangat tergantung kepada interaksi yang dilakukan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Jika interaksi manusia dengan lingkungan alam itu bersifat positif dalam arti, memanfaatkannya sesuai dengan azas-azas yang berlaku dalam lingkungan yang bersangkutan, maka lingkungan alam akan memberikan manfaat bagi kehidupan. Keadaan yang sebaliknya dapat terjadi, jikalau interaksi dengan lingkungan tidak serasi. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan sehari-hari seperti penebangan hutan, pembuangan sampah dan system pengairan yang kurang baik.

Lingkungan yang sehat dan aman tidak bisa terwujud jika kita tidak sungguh-sungguh melakukan tindakan nyata. Sebagai contoh kita masih sering melihat sampah berserakan di mana-mana : di dalam rumah, di jalan-jalan, di pasar dan di tempat-tempat umum lainnya. Bahkan masjid yang merupakan tempat suci, seringkali kita melihat tempat wudhu dan halaman masjid yang kotor. Ketahuilah, Rasulullah telah mengajarkan kepada kita bahwasanya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan bersuci.

Lingkungan yang sehat, tertib, indah dan aman, akan menarik perhatian orang-orang untuk berkunjung. Namun hal ini belum dapat kita rasakan. Kabupaten Wonosobo memiliki banyak tempat yang sangat indah dan menentramkan untuk dikunjungi sebagai daerah wisata. Namun jika kita tidak memelihara kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan; anugerah Allah ini akan sia-sia. Padahal keindahan alam kabupaten Wonosobo ini merupakan keindahan alami, benar-benar anugerah yang kita terima begitu saja, tanpa harus susah payah membuatnya. Sebagai contoh, candi-candi Dieng, telaga-telaga dan kawah-kawah di kawasan dataran tinggi Dieng.

Akan tetapi, kita kurang mampu mensyukuri anugerah Allah tersebut. Turis atau wisatawan yang berkunjung sangat sedikit. Sehingga dataran tinggi Dieng seakan-akan tidak menarik lagi karena telaga-telaga telah kotor, tebing-tebing longsor dan candi-candi telah rusak. Bahkan mungkin orang merasa enggan berkunjung karena takut dirampas, diperas, dikompas, takut kendaraannya hilang dan sebagainya.

Lingkungan yang sehat dapat diwujudkan dengan kesungguhan kita menjaga kebersihan. Lingkungan yang aman dapat diwujudkan dengan menegakkan ketertiban dan kedisiplinan.
Lingkungan yang sehat dan aman merupakan modal utama di dalam membangun hubungan dengan orang lain. Tumbuhnya rasa aman, tertib dan bersih akan menarik minat orang melakukan kegiatan usaha seperti mendirikan pabrik-pabrik, lembaga-lembaga pendidikan, dan usaha-usaha lain yang mendukung kesejahteraan dan kemajuan di bidang ekonomi, pendidikan dan kebudayaan.

Dengan keramaian tempat-tempat wisata dan usaha-usaha di bidang usaha seperti pabrik dan perdagangan; perlahan-lahan kesejahteraan dan kemakmuran akan tercapai. Ingatlah, kesejehateraan dan kemakmuran harus dapat dinikmati bersama; bukan hanya oleh segelintir orang. Apalah artinya kemakmuran dan kesejehteraan segelintir orang, sementara banyak orang tidak dapat merasakannya.

Ketahuilah saudara-saudaraku; dalam era globalisasi ini; semua hasil karya kita, tidak akan diterima oleh dunia luar; manakala tidak ramah lingkungan atau tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. Bangsa kita akan dikucilkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia, manakala kita semena-mena terhadap lingkungan dan tidak mampu menciptakan rasa aman.

Al Maghfurlah Mbah Muntaha menyatakan bagaimana indahnya kota-kota di China dan Negara-negara non-Islam. Beliau merasa heran mengapa di negara yang mengajarkan kesucian, kebersihan, dan menghormati lingkungan; malah bertindak semena-mena dan tidak memperhatikan lingkungannya. Dalam perjalanan ke luar negeri Mbah Muntaha melihat lingkungan pedesaan yang sejuk, bersih, dan perkotaan yang tertata sangat rapi. Mbah Muntaha berkesimpulan bahwa semua ini karena mereka mendapatkan pendidikan dan teladan di dalam lingkungan serta sadar untuk melaksanakan hukum dan peraturan.

Marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan, keasrian, dan keindahan dengan sungguh-sungguh, agar kita semua dapat merasakan barakah dan anugerah keindahan, kenyamanan dan ketenteraman hidup. Ketahuilah, lingkungan yang berkualitas merupakan modal untuk mewujudkan kemaslahatan hidup kita. Demikianlah, semoga kita diberi kekuatan untuk senantiasa berusaha sungguh-sungguh mewujudkan lingkungan yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar