Senin, Juni 08, 2009

Memahami Kedudukan Perempuan

Marilah bertaqwa dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Ketahuilah bahwa manusia diciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling menghormati dan melengkapi. Bukan untuk saling menindas.

Kenyataan menunjukkan bahwa manakala wanita sudah menjadi tontonan, maka kaum laki-laki cenderung menjadi lebih agresif dan tidak menghargai kedudukannya. Mereka menganggap wanita sekedar obyek dan melihat harkat martabat wanita dalam bingkai "estetika daging" atau tontonan. Mereka tampak indah karena cantik, masih muda dan tubuhnya bagus,. Sehingga apabila wanita tidak cantik, sudah tua dan tidak menarik, seringkali mereka dianggap tidak berharga.

Cara pandang demikian, bukanlah cara pandang yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW senantiasa menghargai wanita dalam kedudukannya sebagai ibu bagi anak-anak manusia. Ketaqwaan seorang wanita sama nilainya di hadapan Allah SWT.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al Hujarat, ayat 13.

Artinya : "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".

Dikarenakan akhlak buruk dalam memandang wanita, maka korban sesungguhnya bukan hanya pada kaum wanita, tetapi juga kaum laki-laki. Yakni sama-sama rusak, dan sama-sama meninggalkan tata krama agama (Al Qur'an dan Sunah). Dunia macam apa yang akan terjadi jika manusia sudah meninggalkan tata krama agama dari Al Qur'an dan Sunnah ?.
Rasulullah SAW :

"Tidak kutinggalkan sepeninggalku terhadap ummatku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi laki-laki, yaknii godaan wanita." (HR. Bukhari-Muslim).


"Seorang laki-laki hendaknya meminta izin kepada anaknya yang laki-laki dan izin kepada ibunya meskipun sudah lanjut usia, izin kepada suadara perempuan dan ayahnya." (HR. Bukhari).

Pesan tersebut berhubungan dengan tata krama terhadap lawan jenis serta berhati-hati dari kemungkinan timbulnya hal-hal negatif karena aurat. Dengan lain kata, terhadap sesama saudara pun interaksi harus diperhatikan menurut tata krama agama sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang secara moral membahayakan. Meskipun titik tekannya adalah "wanita" namun pesan ini ditujukan juga terhadap laki-laki karena apabila wanita rusak, maka ia akan dimangsa, dijajah dan direndahkan laki-laki. Sehingga baik laki-laki maupun perempuan, kedua-duanya sama-sama rusak.

Seorang ulama K.H. Muslim Imampuro (Mbah Liem) menyatakan bahwa 100 % kerusakan dunia, disebabkan oleh manusia. Tatanan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara rusak, 100 % oleh manusia. Hal ini dapat dipahami, bahwa manusia merupakan pelaku dari setiap tindakannya. Di dalam diri mansuia terdapat hati dan pikiran. Apabila hati dan pikiran dikendalikan oleh hawa nafsu, maka akan timbul perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum yang merugikan diri sendiri maupun masyarakat.

Karena itu, mulailah berhati-hati terhadap segala macam tontonan, kegiatan dan bacaan yang merusak aqidah dan menyesatkan. Kita semua berharap kehidupan keluarga, masayarakat, bangsa dan negara menjadi lebih baik, jauh dari tontonan ataupun kegiatan-kegiatan yang merapuhkan aqidah dan menjauhkan manusia dari Al Qur'an dan Sunnah.

Kedudukan perempuan sebagai seorang ibu sama sekali tidak tergantikan. Semua manusia lahir dari rahim seorang perempuan. Semua ibu adalah perempuan, meskipun tidak semua perempuan dapat bertanggungjawab menjadi ibu. Karenanya agama Islam menyatakan harkat dan martabat wanita sesuai dengan titah Allah, adalah jelas, yaitu ketaqwaan. Wanita yang bertaqwa adalah wanita yang taat kepada Allah dan rasulNya.

Demikian pula laki-laki yang bertaqwa adalah laki-laki yang taat kepada Allah dan rasulNya. Kebebasan perempuan bisa menjadi bencana. Sebaliknya wanita yang bertaqwa akan menjadi rahmat dalam kehidupan manusia. Sesungguhnya hiasan dunia yang paling indah adalah wanita shalihah. Dan wanita adalah tiang Negara, maka apabila wanita berada dalam kemerosotan akhlak, maka tiang itu akan keropos dan akhirnya menghancurkah kehidupan manusia.

Oleh karena itu, marilah kita mengingat ajaran salafusssalih antara lain :
Pertama, hendaknya memperhatikan tata krama pergaulan. Pergaulan yang tidak disertai dengan pengawasan ataupun kehati-hatian, seringkali menimbulkan bahaya. Banyak peristiwa-peristiwa buruk di dalam masyarakat yang disebabkan karena salah pergaulan.
Kedua, hendaknya waspada dari tipu daya wanita. Hal ini terkait dengan titah bahwa semua laki-laki cenderung kepada hubbussyahawat min-nisa' atau cinta pada perempuan.
Ketiga, hendaknya selalu ingat bahwa hiasan paling indah dalam kehidupan adalah wanita yang berakhlak, yang taat kepada Allah dan rasulNya.

Keempat, hendaknya selalu ingat bahwa wanita adalah tiang Negara dan kita berkewajiban memperkuat tiang Negara tersebut dengan pendidikan, perlindungan, dan tanggungjawab.
Demikianlah khutbah ini, semoga kita senantiasa dapat melindungi keluarga kita dari keburukan-keburukan dunia.

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (Al Kahfi:46)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar