Senin, Juni 08, 2009

Memberdayakan Perempuan

Perlakuan kaum laki-laki terhadap kaum perempuan mengalami perkembangan yang berarti di dalam peradaban manusia. Zaman dahulu, perempuan relatif hanya menjadi obyek kaum laki-laki. Kaum perempuan menjadi semacam komoditas untuk memuaskan kekuasaan dan kesenangan kaum laki-laki. Banyak diantaranya dijadikan budak, obyek hiburan, mengalami tindak kekerasan dan sebaginya. Persis zaman jahiliyyah, bahkan dalam jahiliyyah modern ini lebih kejam.

Dalam sejarah Islam, Muhammad SAW hadir membebaskan kaum perempuan dari segala jenis penguasaan dan kesewenang-wenangan.
Allah SWT menceritakannya dalam surat An Nahl, ayat 58-59 yang artinya :

"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah".
"Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu."

Agama Islam memandang laki-laki dan perempuan sama derajatnya, dalam hal ketaqwaan terhadap Allah SWT sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl : 97

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Dari firman Allah SWT ini kita memahami bahwa sesungguhnya seorang perempuan yang bertaqwa kepada Allah, yang tunduk pada perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah, memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah. Sebaliknya seorang laki-laki yang durhaka kepada Allah, derajatnya pun rendah di sisi Allah.

Atas dasar pemahaman ini, sesungguhnya kaum laki-laki dalam hubungan berkehidupan memiliki kewajiban untuk saling memperkuat dan mendorong terwujudnya kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik ini dimungkinkan manakala kaum perempuan maupun kaum laki-laki bisa saling menopang, saling membantu, dan saling melengkapi. Langit dan bumi adalah dua hal yang berbeda, namun ketika keduanya sama-sama tunduk kepada Allah, kedua-duanya berguna bagi kehidupan manusia.

Kesalehan dan ketaqwaan hanya dimungkinkan melalui pendidikan. Oleh karena itu baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama di dalam memperoleh pendidikan. Sebagai makhluk Allah, kaum perempuan berhak mengembangkan dirinya agar menjadi manusia yang tunduk dan patuh kepada Allah. Ketahuilah, kehidupan menjadi bermakna manakala kita bisa memahami perbedaan-perbedaan yang dikaruniakan Allah. Dialah yang mengatur dunia sedemikian rupa, sehingga segala sesuatunya berjalan sesuai dengan sunnatullah.

Tidak jarang kita melihat perempuan-perempuan desa yang begitu hebat di dalam membantu perekonomian keluarga. Diantaranya ada yang bekerja sebagai pemecah batu, buruh gendhong, pedagang sayur dan sebagainya. Semua kehebatan dan potensi kaum perempuan ini merupakan anugerah Allah yang tidak ternilai. Sehingga tidak berlebihan apabila kita sebagai ummat Islam terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan maupun ekonomi kaum perempuan.

Rasulullah SAW mengalami bagaimana Khadijah ra memperjuangkan agama Islam dengan harta bendanya. Demikian juga Siti 'Aisyah yang terkenal cerdas dan menjadi guru kaum perempuam pada zamannya. Sampai isteri Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang menjadi arsitektur irigasi di masa Daulah Abasiyah.

Semua contoh ini menggambarkan bahwa sejak zaman Rasulullah SAW, Islam mendukung peran serta kaum perempuan di dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara. Namun sekiranya, kaum perempuam mengalami penindasan, tindakan kekerasan dan hanya sekedar menjadi obyek hiburan seperti pada zaman Arab sebelum Islam, tentu masyarakat tidak dapat merasakan peran serta kaum perempuan di dalam membangun keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Sebab mereka harus bergelut dengan berbagai macam kedzaliman. Perempuan yang beriman dan bertaqwa akan bergiat dalam amal shalih, bukan kebebasan yang membawa kehancuran masyarakat diakibatkan tidak tunduk kepada Allah SWT.

Kita sungguh prihatin dengan perkembangan buruk di dalam masyarakat kita. Di dalam masyarakat yang terpelajar dan terdidik pun, banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan. Disamping itu, banyak diantaranya yang kualitas kesehatan, gizi dan pendidikannya masih rendah. Oleh karena itu, dengan memahami betapa pentingnya peran serta kaum perempuan dalam pembangunan keluarga, bangsa dan negara, kita harus melakukan tindakan-tindakan yang membuat mereka terhormat. Kita harus mengupayakan agar kesehatan dan pendidikan kaum perempuan terjamin. Kita dapat melakukan hal-hal yang sedeharna namun bermanfaat besar.
Allah SWT berfirman surat al Nahl, ayat 97 yang artinya :

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Kita patut beryukur karena kita memiliki landasan tepat yakni perintah Allah dan rasulNya. Perilaku kita terhadap kaum perempuan akan menentukan baik buruknya suatu masyarakat. Oleh karenanya, ketika kita menginginkan suatu keluarga dan masyarakat yang diberkahi Allah, kita perlu memulai dari diri kita, yakni bagaimana sikap kita terhadap perempuan. Memperdayakan perempuan berarti menjadikan perempuan sebagai sesama hamba Allah. Kita wajib bersama-sama mendukung usaha-usaha meningkatkan kualitas hidup kita.

Upaya-upaya memperkuat dan memperdayakan kaum perempuan merupakan ibadah kepada Allah yang sangat bernilai bagi kelangsungan hidup ummat manusia. Maka segala keadaan yang ada pada diri seorang ibu tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan anak-anaknya. Seorang ibu yang sehat, cerdas dan terampil tentu akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap anak-anaknya. Sebaliknya seorang ibu yang tidak berpendidikan dan tidak sehat, tentu akan mengalami hambatan besar di dalam mendidik anak-anaknya.

Usaha menuju ummat yang bertaqwa merupakan satu perjuangan yang harus dilakukan oleh setiap orang yang beriman, supaya kualitas hidup kita meningkat. Semoga Allah menganugerahi kita hati yang dapat menghargai kaum perempuan. Amin ya rabb al 'alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar