Senin, Juni 08, 2009

Menumbuhkan Gemar Membaca

Marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sungguh-sungguh melaksanakan perintah-perintah Allah dan rasulNya. Sesungguhnya taqwa menyelamatkan manusia dari kehancuran.

Ilmu diperoleh dengan belajar. Membaca merupakan usaha yang paling utama. Untuk bisa membaca tulisan seseorang harus terlebih dahulu mengenal huruf. Meskipun demikian, membaca tidak hanya dipahami dengan membaca tulisan. Termasuk di dalam kegiatan membaca adalah memperhatikan alam semesta ataupun meneliti peristiwa atau kejadian-kejadian di sekitar kita.
Allah SWT berfirman di dalam surat al 'Alaq ayat 1 :

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.,"
Perintah Allah ini menunjukkan bahwa setiap orang Islam harus benar-benar mampu dan gemar membaca. Siapapun yang gemar membaca akan bertambah ilmu pengetahuannya, meningkat wawasan dan pemahamannya di dalam kehidupan; sehingga menumbuhkan semangat menjalani kehidupan di dunia ini. Membaca berarti membuka jendela kehidupan dunia dengan penguasaan informasi, ilmu pengetahuan dan sekaligus membuat langkah awal kebudayaan dan peradaban.

Peran keluarga sangat penting di dalam menumbuhkan rasa senang membaca di dalam diri anak-anak. Umpamanya, dengan mmeberi hadiah buku bagi anak-anak ketika naik kelas. Orangtua juga harus menjauhkan anak-anak dari membaca buku-buku, majalah, dan informasi yang merusak hati dan pikirannya.

Anak-anak sejak dini perlu kita didik agar senang membeli buku dan membaca, sebab menuntut ilmu bagi setiap muslim hukumnya wajib. Rasulullah SAW bersabda :

"Mencari ilmu, hukumnya wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan," (HR. Bukhari)

Untuk menumbuhkan semangat membaca di dalam keluarga, orangtua pun seyogyanya gemar membaca. Apa saja yang dilakukan orangtua seringkali ditiru anak-anaknya. Maka sangat baik manakala orangtua juga memberi contoh membaca. Misalnya, orangtua senangnya ngobrol dan menonton TV siang amalam, tentu anak-anak akan malas-malasan apabila diperintah membaca buku atau pun belajar. Sebaliknya jika orangtua gemar membaca, Insya-Allah, anak-anak pun akan gemar membaca dan mudah diarahkan agar gemar membaca.

Namun demikian, orangtua pun tidak dapat seratus persen berhasil menumbuhkan kegemaran membaca pada anak-anaknya. Kita memerlukan pendukung berupa sarana – prasarana baik di dalam keluarga ataupun lingkungan. Kita dapat menyisihkan sebagian kecil penghasilan untuk membelikan buku anak-anaknya, setidaknya setahun dua kali. Seorang pakar Belanda, Erasmus Huis, menyatakan bahwa sebaiknya sejak usia 11 tahun, seorang anak telah memiliki perpustakaan sendiri.

Usaha meningkatkan gemar membaca juga dapat dilakukan di lingkungan masing-masing. Kita bisa bergotong royong membuat perpustakaan masjid, perpustakaan desa, ataupun kelompok membaca yang terdiri dari 5-10 orang. Buku-buku yang dimiliki, bisa dibaca secara bergiliran.
Pendidikan membaca baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga ini menjadi sarana yang tepat untuk mengembangkan kekuatan dasar manusia yaitu ilmu pengetahuan dan budi pekerti. Tanpa membaca manusia tidak akan memiliki ilmu pengetahuan. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia akan tersesat.

Membaca merupakan perintah Allah. Karenanya tidak bijaksana, apabila ummat Islam tidak memiliki budaya membaca yang tinggi. Kita semua dapat saling mendukung dalam setiap usaha meningkat minat baca di kalangan ummat Islam. Karena

Diantara usaha itu adalah dengan mengajak keluarga, teman atau tetangga untuk membaca di perpustakaan desa. Demikian pula kita dapat menyelenggarakan perpusatakaan desa/perpustakan masjid. Perpustakaan ini dapat menjadi sarana hiburan yang murah dan efektif sekaligus dapat menambah wawasan dan meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya informasi dan ilmu pengetahuan.

Usaha mengembangkan minat baca ini memang tidak dapat diketahui hasilnya dalam waktu 1-2 tahun. Usaha ini adalah usaha meningkatkan akal budi dan perdaban manusia, sehingga hasilnya mungkin baru dapat terlihat setelah 20 tahun. Namun kita semua yakin, anak-anak yang tumbuh dalam ilmu pengetahuan dan budi pekerti yang luhur, akan menjadi berkah bagi dunia. Rasulullah SAW bersabda bahwa kehidupan dunia dan akhirat hanya bisa didapatkan dengan ilmu pengetahuan.

"Bararangsiapa menghendaki kehidupan dunia, maka wajib baginya berbekal ilmu. Dan barangsia menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya berbekal ilmu. Dan barangsiapa menghendaki kehidupan dua-duannya, maka wajib baginya berbekal ilmu."(HR. Bukahri)
Dengan memahami bahwa Rasulullah SAW berjuang tidak kenal lelah di dalam melahirkan ummat yang terbaik di dunia, maka kita sepatutnya menyadari bahwa kita sama sekali tidak menginginkan anak-anak tumbuh dalam kebodohan dan tidak memiliki akal budi.

Kita semua akan ditimpa kehinaan baik di dunia maupun di akhirat, manakala ummat Islam menjadi ummat yang bodoh dan tidak memiliki akal budi. Na'udzubillahi min dzalik. Oleh karenanya marilah kita terus berusaha baik di dalam keluarga, di dalam sekolah maupun di dalam lingkungan kita, untuk bersama-sama meningkatkan kegemaran membaca di kalangan anak-anak kita. Kita semua yakin, usaha ini merupakan ibadah kepada Allah dan pasti kita akan mendapatkan hasilnya baik di dunia maupun di akhirat.

Akhirnya, semoga kita sebagai orangtua dapat melaksanakan kewajiban kita di dalam mempersiapkan generasi yang memiliki ilmu pengetahuan dan akal budi. Ya Allah jangan jadikan kami orang-orang yang bodoh, dan jangan Engkau bebani kami atas dosa-dosa kebodohan anak-anak kami. Amin Ya rabb al' alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar