Senin, Juni 08, 2009

Melestarikan Budaya yang Baik

Marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Yaitu, dengan senantiasa melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi segala larangan-laranganNya. Sebab hanya dengan iman dan taqwa inilah, manusia akan selamat di dunia dan akhirat.
,
Ketahuilah bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki nasab yang sangat mulia. Silsilah beliau hingga pada Nabi Adam as, semuanya adalah orang-orang yang beriman kepada Allah. Tidak ada yang kafir dan ahli maksiat. Ayah, kakek, buyut Rasulullah adalah orang-orang suci. Pernikahannya pun dilakukan dengan cara Islam.

Rasululullah SAW bersabda :
"Aku selalu dipindah-pindah dari tulang rusuk yang suci ke rahim orang-orang yang suci." (HR. Bukhari)
"Aku selalu lahir dari perjodohan seperti cara nikah Islam".(HR.Bukhari)

Adapun Azar yang dikenal sebagai ayah Ibrahim, bukanlah ayahnya melainkan pamannya, sebab orang Arab biasa memanggil paman dengan "ayah" . Adapun ayah Ibrahim yang sesungguhnya adalah Tarokh bin Nakhur.

Keajaiban kelahiran Muhammad SAW telah banyak diceritakan di dalam Al Barzanji. Sesungguhnya, bukan saja keajaiban–keajaiban yang mengiringi kelahirannya, namun keajaiban yang merubah dunia inilah yang harus lebih kita perhatikan.

Tanpa kelahiran Muhammad SAW, manusia akan tetap berada dalam kesesatan dan tak terselamatkan. Oleh karenanya, betapa besar jasa-jasa beliau bagi keselamatan dunia dan akhirat. Sehingga dengan segala hal yang kita miliki sekalipun, kita tidak mampu membalas jasa-jasanya, sebab dengan mengikuti sunnah-sunnahnya, berarti kita menaati Allah, dan kita akan terselamatkan di dunia dan akhirat.

Apakah yang dibutuhkan manusia selain keselamatan ?. Tidak ada. Segala kehidupan ini hanyalah sarana di dalam menempuh jalan Ilahi. Namun kehidupan menjadi tidak akan ada maknanya, manakala manusia tidak terselamatkan. Dan Muhammad SAW telah mengorbankan kehidupannya demi menyelamatkan ummat manusia. Muhammad SAW membawa kabar gembira berupa syurga bagi orang-orang yang bertaqwa, dan memberi peringatan akan bahaya siksa Allah bagi orang-orang yang durhaka.

Memperingati kelahiran Muhammad SAW merupakan adat baik yang dapat kita isi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masayarakat. Hampir di seluruh dunia Islam, kelahiran Muhammad SAW diperingati dengan beragam kegiatan sesuai dengan adat dan budaya setempat.

Maksud peringatan Maulid Nabi SAW, adalah :
Pertama, menunjukkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Kita berharap semoga dengan menunjukkan rasa cinta kepada baginda nabi, kita termasuk di dalam golongan orang yang beliau nyatakan :

"Barangsiapa yang mencintaiku, ia akan berada di syurga bersamaku."

Sedangkan Abu Lahab yang sangat kafir dan memusuhinya dan jelas-jelas dijamin masuk neraka saja, termasuk orang yang gembira dengan kelahiran Muhammad SAW sehingga ia memerdekakan budak yang bernama Tsuwaibah al Aslamiyyah untuk menyusui Nabi SAW.

Kedua, kita bersyukur kepada Allah atas karunia yang luar biasa besarnya. Sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada Allah SWT atas kelahiran Muhammad SAW. Sedangkan ketika kita dikarunia anak saja, kita sungguh-sungguh bersyukur. Padahal mungkin di kemudian hari anak tersebut belum tentu dapat menyelamatkan dan membahagiakan hidup kita.

Tidaklah berlebihan apabila kita semua dapat melahirkan rasa cinta dan syukur atas kelahiran Muhammad SAW. Perayaan-perayaan yang disertai dengan berbagai kegiatan seperti membaca Al Barzanji, memperbanyak shalawat, memberi santunan kepada fakir miskin, khitanan massal, memperbanyak sedekah, diskusi-diskusi keagamaan dan kegiatan sosial lainnya merupakan kegiatan yang baik, yang patut kita lesatarikan. Muhammad SAW adalah orang yang sangat mengasihi orang lain sebagaimana dinyatakan Allah dalam surat at Taubat, ayat 128-129.

"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min (Q.S.:128)
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung"(Q.S.9:129).

Namun demikian janganlah kita terjebak semata-mata dalam perayaan, melainkan harus disertai dengan penerapan sunnah-sunnah Rasulullah di dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kita merasakan berkah dari mencintai Rasulullah SAW bukan saja untuk diri sendiri, melainkan untuk kebaikan bersama. Allah berfirman dalam surat Al Hasyr, ayat 7 :

"Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya."

Akhirnya, marilah kita mengingat kembali bagaimana kemuliaan-kemuliaan dan perjuangan Muhammad SAW di dalam menyelamatkan manusia dari kesesatan. Muhammad SAW menuntun kita jalan hidup yang harus ditempuh agar terselamatkan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya hidup akan bermakna manakala kita berada dalam kesesatan. Marilah kita ikuti sunnah-sunnah Rasulullah. Dan janganlah menganggap sunnah-sunnahnya tidak sesuai dengan zaman kita. Sebab sesungguhnya, Allah tidak mungkin menyesatkan kita dengan sunnah-sunnah rasulNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar