Senin, Juni 08, 2009

Memperingati Hari Pendidikan

Dalam kesemptan ini, saya wasiat kepada diri saya sendiri dan jama'ah jum'ah, marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.

Saat ini kita memasuki bulan Mei yang mana bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Syukur Alhamdulillah Allah menganugerahi keluasan dan kesempatan sehingga kita senantiasa memperoleh rahmatNya berupa kesehatan, umur, rezeki , iman dan Islam.

Rasa syukur kita sebagai orangtua, kita wujudkan dengan sungguh-sungguh di dalam menumbuhkan semangat belajar anak-anak kita sebagai bekal hidup mereka di masa yang akan datang. Sebagai orangtua, kita semua wajib mempersiapkan generasi yang berilmu dan berakhlak. Sebab anak-anak kita memiliki hak yang paling mendasar (Hak Azasi) yaitu hak memperoleh pendidikan. Setidaknya anak-anak harus bisa membaca dan menulis. Termasuk hak asasi anak-anak, adalah hak memperoleh perlindungan jasmani dan rohani supaya anak-anak kita menjadi anak yang pandai, sehat dan kuat. Oleh karenanya, orangtua harus mempersiapkan anak-anak agar bermanfaat bagi agama, masyarakat dan Negara.

Rasulullah SAW bersabda :

"Hak setiap anak atas orangtuanya adalah ia memperoleh pendidikan menulis, berenang dan memanah serta dinafakahi dari rezeki yang baik ( halal)," (HR. Turmudzi)

Sabda Rasulullah ini menjelaskan bahwa setiap orangtua memiliki kewajiban terhadap anak-anaknya. Diantaranya adalah:

Pertama mengajari anak belajar membaca-menulis. Setiap orangtua wajib mendorong dan menumbuhkan semanggat mencari ilmu pengetahuan. Jangan sampai anak-anak kita menjadi orang yang bodoh, tidak mengetahui perkara dunia dan akhirat, halal dan haram, baik dan buruk. Mula-mula anak-anak wajib memperoleh pendidikan membaca dan menulis. Sebab dari membaca dan menulis inilah awal dari ilmu pengetahuan dan pemahaman anak-anak kita terhadap kehidupannya.

Kedua, berenang dan memanah. Maksudnya, orangtua berkewajiban menjadikan anak-anaknya tumbuh sehat dan bergas sehingga anak-anak senantiasa giat di dalam mencari ilmu atau pun hidupnya. Jika anak-anak tidak sehat, tentu akan menambah beban orangtua dan masyarakat. Dan anak tidak akan dapat belajar atau melakukan kegiatan lainnya dikarenakan terganggu kesehatannya. Sebab dengan tubuh yang sehat dan trengginas setiap pekerjaan/kegiatan dapat dilakukan dengan baik dan tuntas.

Ketiga memberi nafkah yang baik dan halal. Orangtua wajib memberikan nafkah berupa sandang pangan yang halal. Yakni halal dari segi barangnya maupun cara memperolehnya. Sebab setiap makanan haram yang masuk di dalam tubuh bisa mendatangkan laknat Allah SWT. Hati dan pikiran yang tumbuh dari makanan haram dan melanggar hukum Allah, akan menimbulkan dorongan untuk melakukan kemakshiatan kepada Allah. Padahal dunia ini menjadi rusak disebabkan kemakshiatan manusia kepada Allah.

Orang-orang bijak menyatakan bahwa barakah akan tercapai manakala apa yang kita usahakan sesuai dengan syari'at Allah. Makanan yang kita berikan kepada anak-anak, disamping harus sesuai dengan syari'at Allah, juga baik menurut kesehatan. Yakni memenuhi unsur gizi. Tidak harus mewah dan mahal. Namun setidaknya dapat memenuhi unsur 4 sehat antara lain : nasi, sayur mayur, lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan asin dan buah.

Di sekitar kita tidak kurang dari 12.000 anak belum bersekolah. 15.800 anak tidak melanjutkan ke SLTP, dan tidak kurang 11.700 orang masih buta aksara. Padahal agama Islam sejak puluhan abad yang lalu telah menegaskan pentingnya pendidikan. Sungguh kita merasa malu kepada Allah, jika kita tidak memperhatikan pendidikan ummat Islam. Oleh kareanya, kewajiban kita bersama untuk memajukan pendidikan anak-anak Islam; dengan mendekatkan pendidikan pada masyarakat, melalui sekolah, pesantren, sanggar baca, perpustakaan desa ataupun lainnya. Janganlah mereka hidup dalam kebodohan .

Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah menyatakan bahwa satu dirham yang kita sedekahkan untuk pendidikan ibarat menyedekahkan gunung emas dalam jihad fi sabililillah.

Dengan memberikan pendidikan, memberi nafkah makanan yang halal, Insya Allah hati dan pikiran akan sehat. Apabila hati dan tubuhnya sehat, maka Insya Allah kita akan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat menjadi barakah bagi kehidupan kita. Sebab dari SDM yang kuat hati, kuat pikiran dan kuat tubuhnya inilah mereka dapat mengerjakan segala kebaikan bagi kehidupannya. Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang-orang mukmin yang kuat hatinya, kuat pikirannya, dan kuat tubuhnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

" Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Yang Maha Luhur daripada orang mukmin yang lemah dan lemah dari segala kebaikan." (HR. Ahamd)

Dalam riwayat al Bukhari, Rasulullah SAW juga bersabda "Barangsiapa yang memberi nafkah satu dirham kepada orang yang sedang mencari ilmu, maka seolah-olah ia menakafkahkan emas murni di jalan Allah sebesar gunung Uhud."

Oleh karenanya, anak-anak kita adalah harta yang tak ternilai dengan apapun. Mereka adalah makhluk Allah yang luar biasa. Dan orangtua wajib memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka supaya mereka dapat memberkahi kehidupan kita. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita, dan mudah-mudahan Allah menguatkan hati, pikiran dan tubuh anak-anak kita. Amin Ya Rabba al 'alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar