Selasa, Juni 09, 2009

Bahaya Munafik

Marilah bertaqwa kepada Allah, yakni dengan senantiasa melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Ketahuilah, taqwa juga mengandung arti "menghindar" karena sesungguhnya orang yang bertaqwa berarti menghindar dari ancaman dan siksaan Allah.

Munafik merupakan sifat yang sangat berbahaya bagi kehidupan kita. Kemunafikan menjadikan orang tidak malu mengaku beriman, namun mendurhakai Allah. Sepak terjangnya selalu melampaui batas dan tidak sesuai dengan syari'at agama Islam, namun selalu merasa dirinya benar. Bila berkata, berbohong, bila berjanji tidak ditepati dan bila dipercaya khianat. Sifat orang munafik ini tidak memiliki manfaat sedikitpun bagi kehidupan kita karena sesungguhnya tidak seorang pun yang mau dibohongi, dan dikhianati. Rasulullah SAW bersabda :

"Ciri-ciri atau tanda-tanda orang munafik ada tiga. Bila berkata, bohong. Bila berjanji, ingkar dan bila dipercaya berkhianat. " (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadist yang lain, Rasulullah SAW bersabda :

"Ada 4 (empat) hal yang barangsiapa melaksanakan empat hal ini dinamakan munfaik sejati. Dan barangsiapa yang melaksanakan sebagian dari empat hal ini dinamakan munafik. Yaitu, apabila berkata bohong, apabila berjanji mengingkari, apabila bekerja sama (berkongsi) menyeleweng dan bila dipercaya berkhianat," dalam riawayat Muslim disebutkan meskipun dirinya shalat, puasa dan mengaku beragama Islam."(HR. Bukhari)

Kebohongan, ingkar janji dan penghianatan yang dilakukan oleh seorang anak kecil, mungkin tidak terlalu membahayakan masyarakat. Namun sekiranya kebohongan, ingkar jani dan khianat ini dilakukan oleh orang dewasa, apalagi orang yang berilmu, berkuasa dan terpandang, tentu sangat membahayakan masayarakat. Oleh karena itu, mustahil suatu masyarakat akan tenteram dan sejahtera manakala masyarakat hidup dalam kebohongan, pengkhianatan dan ingkar janji. Allah pasti akan menimpakan siksa yang sangat pedih di dalam kehidupan masyarakat yang senantiasa berbohong, berkhianat dan ingkat janji.

Telah banyak kejadian buruk di dalam masyarakat kita yang disebabkan oleh perilaku munafik ini. Orang munafik seringkali menjadi pemicu permusuhan di dalam masyarakat kita. Karena orang munafik lebih suka mencari keuntungan diri daripada berjuang mewujudkan kemaslahatan ummat.

Sebagaimana terjadi di zaman Rasulullah SAW. Beliau berjuang menegakkan agama Islam dan kebenaran. Diantara perilaku kaum munafik zaman Rasulullah antara lain :

Pertama, mengaku beriman di hadapan baginda Rasulullah. Namun di belakang, mereka memusuhi Rasulullah dengan berbagai cara seperti menjelek-jelekkan, memfitnah dan tidak melaksanakan perintah Allah, sebagaimana dinyatakan dalam surat Al Baqarah, ayat 13 dan 14 yang artinya :
"Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu."
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".

Kedua, ketika berperang dengan orang-orang kafir, kaum munafik menyalahkan Rasulullah, namun setelah kaum muslimin mendapatkan kemenangan mereka berebut harta rampasan perang. Mereka mengaku-ngaku berjuang, padahal mereka telah berbohong kepada Allah dikarenakan nafsu memperoleh ghanimah/harta rampasan, sebagaimana dinyatakan dalam surat Ash-Shaaf ayat 2-3 :
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?"
"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."
Allah tetap menyindir kaum munafik sebagai orang yang beriman agar mereka tahu diri bahwa sesungguhnya mereka mengaku-ngaku beriman bila di hadapan Rasulullah supaya mendapatkan pujian dan ghanimah. Padahal mereka adalah orang yang membohongi Allah dan mengaku-ngaku saja.

Ketiga, menyebarkan berita bohong pada kedua belah pihak sehingga masing-masing pihak termakan oleh provokasi dan fitnah. Akibatnya mereka saling bermusuhan satu sama lain disebabkan berita bohong yang dipercayai.

Sifat munafik sangat membebani kehidupan masyarakat baik dalam tatanan ideology, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, sehingga harus kita hindari dan jauhi. Sifat-sifat ini merupakan sifat yang dibenci Allah, dan barangsiapa yang bersifat demikian, akan dimasukkan ke dalam neraka yang paling bawah. Sebagaimana dinyatakan dalam surat An Nisa, ayat 145 :

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka".
Orang-orang munafik akan dilaknat Allah di Hari Kiamat. Kecuali, orang-orang yang mau bertobat dan beramal salih. Allah akan melaknat sifat munafik ini kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

Marilah kita menghindari jauh-jauh sifat munafik ini. Ketahuilah kesusahan-kesusahan masyarakat manakala di dalam kehidupan tumbuh subur sifat-sifat munafik. Takutlah kepada Allah dan bertobatlah sehingga kita dapat menumbuhkan rasa saling percaya, mampu melaksanakan jani dan mengemban amanat yang dibebankan kepada kita. Ketahuilah, meskipun kita shalat dan puasa, namun manakala kita tidak menghindari sifat-sifat ini, Allah akan memasukkan kita ke dalam neraka yang paling bawah. Kita semua berlindung dari sifat-sifat buruk ini. Semoga Allah merahmati kehidupan dan membimbing kita semua ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang beriman dan beramal shalih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar